Surat ini terdiri dari 227 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamakan "Asy Syu'ara'" yang berarti penyair diambil dari kata "Asy Syu'ara'" yang terdapat pada ayat ke-224, ketika Allah secara khusus menyebutkan kedudukan para penyair. Para penyair disebutkan mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat, mereka suka memutarbalikkan perkataan dan tidak mempunyai pendirian; perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat seperti ini tidak terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena itu, tidak pantas jika Nabi Muhammad dituduh sebagai penyair dan Al-Qur'an dianggap sebagai syair. Al-Qur'an adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.
Pokok isi:
1. Keimanan:
Jaminan Allah akan kemenangan perjuangan dan keselamatan rasul-rasul-Nya; Al-Qur'an benar-benar wahyu Allah yang dibawa turun ke dunia oleh Malaikat Jibril (Ruuhul amiin); hanya Allah yang wajib disembah.
2. Hukum-hukum:
Kewajiban menyempurnakan takaran dan timbangan; larangan menggubah syair yang berisi cacian, khurafat-khurafat, dan kebohongan.
3. Kisah-kisah:
Kisah-kisah Nabi Musa dengan Fir'aun; kisah Nabi Ibrahim dengan kaumnya; kisah Nabi Nuh dengan kaumnya; kisah Nabi Shaleh dengan kaumnya (Tsamud); kisah Nabi Huud dengan kaumnya ('Ad), kisah Nabi Luth dengan kaumnya; kisah Nabi Syu'aib dengan penduduk Aikah.
4. Lain-lain:
Kebinasaan suatu bangsa atau umat disebabkan meninggalkan petunjuk-petunjuk agama; tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan perubahan-perubahannya adalah bukti keberadaan Tuhan Yang Maha Esa; petunjuk-petunjuk Allah bagi pemimpin agar berlaku lemah-lembut terhadap pengikutnya; turunnya kitab Al-Qur'an dalam bahasa Arab sudah disebut dalam kitab-kitab suci terdahulu.
Sebagian besar surat Asy-Syu'ara' menerangkan kisah nabi-nabi dengan umatnya masing-masing. Mereka mengalami penderitaan dan permusuhan dari kaumnya, tetapi pada akhirnya mereka mendapat kemenangan, dan lawan-lawan mereka mengalami kehancuran.
Kisah-kisah ini diceritakan Allah untuk menghibur Rasulullah dan kaum muslimin; karena kelak mereka akan mendapat kemenangan sebagaimana para rasul terdahulu.
Hubungan Surat Asy-Syu'Ara' Dengan Surat An-Naml:
1. Surat An-Naml melengkapi surat Asy-Syu'ara' dengan menambahkan kisah nabi-nabi yang tidak terdapat dalam surat Asy-Syu'ara', yaitu kisah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
2. Dalam surat An-Naml ada penambahan uraian pada kisah Nabi Luth dan Nabi Musa yang diceritakan dalam surat Asy-Syu'ara'.
3. Kedua surat ini sama-sama memuat sifat Al-Qur'an dan menerangkan bahwa Al-Qur'an benar-benar diturunkan dari sisi Allah.
4. Kedua surat ini sama-sama menghibur Nabi Muhammad yang mengalami bermacam-macam penderitaan dan permusuhan dari kaumnya.